Splenda atau Stevia: Mana Pemanis Buatan yang Lebih Sehat?

Penyakit diabetes membuat penderitanya harus makan lebih hati-hati. Salah makan bisa membuat gula darah Anda meningkat dan diabetes bertambah parah. Kadang, menggunakan pemanis buatan, seperti splenda dan stevia, dapat membantu mengontrol gula darah. Namun, antara keduanya, mana yang lebih baik?

Apa itu splenda?

pemanis buatan saat hamil

Splenda adalah pemanis buatan yang mempunyai tingkat kemanisan 600 kali lebih manis dibandingkan dengan gula biasa. Pemanis buatan ini disebut juga sukralosa.

Food and Drug Administration mencatat bahwa splenda bisa menjadi pengganti gula untuk pembakaran panas yang tinggi, karena sifat panasnya stabil.

Sehingga, tidak masalah jika pemanis buatan ini digunakan untuk memasak makanan yang dipanggang atau ditambahkan dalam minuman panas.

Splenda juga merupakan pemanis buatan yang bebas kalori. Hal ini karena sebagian besar pemanis buatan ini hanya lewat saja di tubuh Anda, tanpa dicerna. Hal ini membuat splenda tidak berpengaruh pada gula darah dan asupan kalori Anda.

Ini membuat Anda terbebas dari kenaikan berat badan akibat konsumsi gula berlebih, sekaligus mencegah gula darah naik.

Apa itu stevia?

Stevia merupakan pemanis buatan yang terbuat dari daun tanaman stevia. Berbeda dengan splenda, tanaman bernama latin Stevia rebaudiana ini punya tingkat manis lebih rendah, sebesar 200 – 400 kali lebih manis dibandingkan gula biasa.

Namun, tidak semua jenis stevia aman digunakan. Menurut FDA, pemanis stevia dengan kemurnian tinggi, seperti Rebaudioside A, umumnya aman digunakan. Namun, ekstrak daun stevia mentah bukan termasuk produk stevia yang aman dikonsumsi.

Sama seperti splenda, stevia juga termasuk pemanis buatan yang bebas kalori sehingga dapat menurunkan risiko Anda mengalami kenaikan berat badan. Namun sayangnya, stevia bisa memberi sedikit rasa pahit pada makanan.

Kelebihan Pemanis dari Daun Stevia Dibandingkan dengan Gula

Mana yang lebih baik antara splenda dan stevia?

Splenda dan stevia termasuk pemanis buatan yang mempunyai kemanisan beratus-ratus kali lipat dibandingkan dengan gula meja.

Walaupun memberi rasa manis, kedua pemanis buatan ini tidak memengaruhi kadar gula darah Anda. Sehingga, pemanis buatan ini banyak dimanfaatkan sebagai pengganti gula bagi para diabetesi. 

Jika dibandingkan, splenda mungkin bisa menjadi pilihan yang lebih baik daripada stevia untuk memberi rasa manis pada makanan dengan suhu tinggi, seperti jadi tambahan membuat adonan kue. Namun, stevia juga tak kalah memberikan rasa manis.

Walaupun sangat bermanfaat dan umumnya aman dikonsumsi, jangan mengonsumsi kedua pemanis buatan ini dalam jumlah berlebihan. Bagaimanapun, keduanya produk buatan yang bisa menimbulkan risiko jangka panjang (walaupun risiko ini belum diketahui dengan pasti).

15 Pilihan Makanan dan Minuman untuk Diabetes, Plus Menunya!

Sebuah penelitian dalam Journal of Pharmacology and Pharmacotherapeutics pada 2011 melaporkan bahwa sukralosa (splenda) dapat menjadi racun dalam kondisi tertentu dan meningkatkan risiko kanker karena termasuk klorida organik.

Meski begitu, teori lain menyebutkan proses pencernaan sukralosa dalam tubuh tidak menyediakan kondisi yang tepat baginya untuk melepas klorida, sehingga risikonya menjadi racun dan meningkatkan risiko penyakit kanker sangat kecil terjadi.

Yang terpenting dan harus diingat yaitu gunakan pemanis buatan jika diperlukan saja dan jangan berlebihan. Selain itu, Anda masih perlu membatasi konsumsi makanan atau minuman manis dan konsumsi gula tambahan agar gula darah tetap terjaga.

The post Splenda atau Stevia: Mana Pemanis Buatan yang Lebih Sehat? appeared first on Hello Sehat.



from Hello Sehat https://ift.tt/31hwxYj
via IFTTT

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Splenda atau Stevia: Mana Pemanis Buatan yang Lebih Sehat?"

Posting Komentar