4 Jenis Tambalan Gigi dan Prosedur Pemasangannya di Dokter Gigi

Prosedur tambal gigi harus dilakukan jika Anda mengalami kondisi khusus, misalnya gigi patah, gigi berlubang, ataupun rusak. Gigi yang bermasalah tersebut biasanya akan menimbulkan rasa sakit dan tidak nyaman kalau dibiarkan terlalu lama. 

Kondisi kesehatan mulut pasien, juga merupakan salah satu faktor penentu jenis material yang akan dipasang. Kira-kira apa saja jenis dan bahan tambal gigi yang umum digunakan? Lalu bagaimana cara menambal gigi yang umum dilakukan dokter gigi?

Apa itu tambal gigi?

Tambal gigi adalah salah satu prosedur merapikan gigi yang umum dilakukan apabila gigi mengalami kondisi khusus, seperti patah, berlubang, atau rusak. Ada sejumlah material penambal gigi yang umum digunakan oleh dokter gigi.

Amalgam yang berasal dari campuran metal paling umum digunakan untuk menambal gigi geraham bagian belakang karena materialnya yang keras dan tahan lama. Untuk menambal gigi bagian depan, umumnya dokter gigi akan merekomendasikan bahan tambal gigi lain yang memiliki warna menyerupai warna gigi asli.

Biaya tambal gigi bergantung pada kondisi gigi pasien, bahan tambal yang digunakan, dan prosedur tambahan lain yang dilakukan oleh dokter gigi.

Jenis-jenis tambal gigi berdasarkan bahannya

tambal gigi amalgam

Berdasarkan bahan yang digunakan, ada empat jenis tambal gigi yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi gigi yang Anda alami, yakni:

1. Amalgam

Salah satu jenis bahan tambalan gigi ini terbuat dari campuran berbagai jenis logam dan berwarna perak. Amalgam terdiri dari 50% merkuri, 35% perak, 15% timah, tembaga, serta jenis logam lain. Biasanya tambalan ini digunakan untuk memperbaiki gigi geraham bagian belakang.

Meskipun penggunaan jenis tambalan ini bisa bertahan hingga 10 tahun lamanya, namun para dokter tidak menganjurkan pasien untuk menggunakan tambalan jenis ini. Hal ini dikarenakan amalgam merupakan salah satu logam yang mengandung zat merkuri yang sangat berbahaya bagi tubuh. 

Menurut Oral Health Foundation, kandungan merkuri dalam amalgam yang telah bercampur jenis logam lain tidak beracun dan berbahaya bagi kesehatan tubuh. Hingga saat ini, belum ada studi yang menemukan hubungan antara pengaruh amalgam dengan masalah kesehatan pada manusia.

2. Komposit resin

Bahan tambalan gigi komposit ini terbuat dari campuran partikel plastik dan kaca halus. Proses penambalan gigi ini akan menggunakan sinar biru terang yang berfungsi mengeraskan partikel kaca pada gigi. 

Proses ini tergolong membutuhkan waktu yang sedikit lama karena dokter akan mengirim hasil cetakan kerangka gigi ke laboratorium terlebih dahulu untuk membuat isi cetakan gigi yang berlubang atau rusak.

Salah satu kelebihan bahan tambal gigi ini adalah warna tambalan akan menyatu dengan warna gigi asli dan materialnya terbilang kuat, walaupun tidak sekuat amalgam. 

Sayangnya, harga tambal gigi komposit resin sedikit lebih mahal dari bahan amalgam. Bahan komposit resin ini bisa bertahan selama kurang lebih 5 tahun pada gigi.

3. Emas kuning

Mungkin di Indonesia sudah banyak yang menggunakan tambal pada gigi berbahan emas. Tambal gigi jenis ini terbuat dari paduan emas yang dicampur dengan logam. Beberapa orang lebih menyukai warna emas ini dibanding warna perak bahan amalgam. Selain itu bahan emas juga tidak menimbulkan korosi pada gigi.

Tambalan gigi berbahan emas ini juga terbilang tahan lama penggunaannya, yakni sekitar 15 tahun masa pemakaian. Kelebihan lainnya, tambal emas bisa menahan kekuatan mengunyah makanan yang teksturnya keras dan tebal. 

Jika dibandingkan harganya, harga tambalan gigi berbahan emas ini memang lebih mahal 6 hingga 7 kali lipat daripada bahan amalgam dan komposit.

4. Logam dan porselen

Porselen dan logam merupakan bahan umum untuk memperbaiki kerusakan pada gigi. Biasanya kedua bahan tersebut bisa digunakan untuk memperbaiki semua bagian gigi, misalnya untuk veneer gigi, implan gigi, bahkan kawat gigi

Meski demikian, harga pemasangan tambal logam jauh lebih murah daripada bahan porselen ketika Anda ingin memperbaiki kerusakan gigi. Keduanya aman digunakan dalam tubuh dan bisa bertahan lebih dari 7 tahun.

Bagaimana prosedur tambal gigi?

Kenapa gigi harus ditambal? Mungkin Anda akan bertanya-tanya tujuan dan bagaimana cara menambal gigi yang dilakukan oleh dokter gigi. Tujuan dari proses menambal gigi adalah menutupi lubang pada permukaan enamel gigi. 

Tambalan digunakan sesuai kondisi kesehatan gigi Anda. Namun, pada umumnya tambal pada gigi dilakukan untuk mengurangi risiko kebocoran atau pembusukan di dalam gigi.

Berikut ini merupakan tahapan dan proses tambal gigi yang umum Anda dapatkan saat berkunjung ke dokter gigi.

  • Anestesi lokal. Pertama, Anda akan diberi suntik anestesi lokal untuk mematikan sementara area saraf pada sekitar gigi
  • Proses peluruhan gigi. Setelah anestesi berhasil dilakukan, dokter gigi akan memotong enamel gigi menggunakan bor untuk menghilangkan pembusukan di dalamnya. Lalu dokter akan membentuk ruang pada gigi sebagai persiapan untuk memasukkan tambalan ke dalamnya.
  • Etching. Proses ini digunakan mengencangkan gigi dengan gel asam sebelum mengisi lubang gigi dengan bahan tambalan.
  • Aplikasi resin. Gigi Anda juga akan dilapisi resin lewat cahaya terang guna membuatnya kuat dan tidak rapuh. Selanjutnya, dokter akan menambal gigi Anda dengan bahan tambal gigi yang telah dianjurkan dokter.
  • Polishing. Setelah selesai menambal gigi dokter akan membersihkan gigi dengan polishing. Salah satu manfaat polishing adalah bisa memudarkan noda pada gigi.

Bagaimana perawatan setelah tambal gigi?

Setelah proses penambalan gigi, mungkin Anda akan timbul rasa tidak nyaman pada mulut dikarenakan anestesi lokal yang dilakukan sebelumnya. Tak perlu khawatir, hal ini akan kembali normal seiring waktu kurang lebih setelah 1-3 jam.

Untuk menjaga kesehatan gigi setelah melakukan tambal gigi, ada beberapa perawatan gigi agar tambalan dapat bertahan lama, di antaranya:

  • Menghindari makanan dan minuman dengan kandungan gula tinggi, terlalu panas, atau terlalu dingin.
  • Menghindari memberikan tekanan terlalu keras di sekitar area tambalan gigi.
  • Menyikat gigi dengan benar dan rutin dua kali sehari dengan pasta gigi yang mengandung fluoride.
  • Menggunakan benang gigi (dental floss) dan obat kumur untuk membersihkan sela-sela gigi dari sisa makanan dan plak.

Dokter gigi mungkin akan merekomendasikan untuk melakukan pemeriksaan lanjutan. Jika terdapat keluhan, seperti gusi bengkak, tambalan retak, dan rasa tak nyaman saat mengunyah, lebih baik segera konsultasikan ke dokter Anda.

The post 4 Jenis Tambalan Gigi dan Prosedur Pemasangannya di Dokter Gigi appeared first on Hello Sehat.



from Hello Sehat https://ift.tt/3dOVCS3
via IFTTT

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "4 Jenis Tambalan Gigi dan Prosedur Pemasangannya di Dokter Gigi"

Posting Komentar