Mengenal Jenis-Jenis Pijat dan Manfaatnya untuk Kesehatan
Badan sakit setelah olahraga atau beraktivitas memang paling enak diatasi dengan pijat. Tekanan yang diberikan saat pijat dapat membantu mengendurkan otot-otot yang tegang sehingga badan jadi lebih rileks. Namun ternyata, beda jenis pijat beda pula manfaatnya, lho!
Beragam jenis pijat dan manfaatnya untuk kesehatan
Berikut beberapa jenis pijat serta manfaat yang dapat diperoleh:
1. Pijat Swedia
Bagi Anda yang baru pertama kali ingin mencoba dipijat atau mengalami nyeri tubuh ringan, maka jenis pijat ini cocok untuk Anda. Terapi pijat asal Swedia ini dilakukan dengan menggunakan teknik memijat panjang, gerakan melingkar, getaran, sampai menekan sendi dan seluruh bagian tubuh.
Jenis pijat paling populer ini bermanfaat untuk membantu mengendurkan otot-otot tubuh yang tegang dan mempercepat pemulihan cedera. Sebelum memulai pemijatan, terapis biasanya akan meminta Anda untuk melepaskan baju terlebih dahulu, lalu menutup bagian tubuh Anda dengan kain.
2. Pijat aromaterapi
Pijat aromaterapi sebetulnya merupakan versi lain dari pijat Swedia. Sama seperti namanya, jenis pijat ini menggunakan minyak beraroma, atau yang disebut juga minyak esensial, untuk dibalurkan ke tubuh selama dipijat.
Minyak esensial yang digunakan dapat membuat tubuh jadi semakin rileks, bahkan diyakini bermanfaat untuk menyembuhkan beberapa penyakit. Minyak lavender, misalnya, dipercaya dapat membuat tidur jadi lebih nyenyak sekaligus meringankan gejala PMS.
Selain dibalurkan ke tubuh, Anda dapat menghirup wangi minyak esensial dengan bantuan diffuser yang biasanya disediakan dalam ruangan spa atau pijat. Jenis pijat ini biasanya membutuhkan waktu 60 sampai 90 menit tiap sesi.
3. Pijat batu panas (hot stone massage)
Hot stone massage alias pijat batu panas sangat cocok untuk Anda yang mengalami nyeri otot hebat di sekujur tubuh. Suhu panas batu dapat membantu meningkatkan aliran darah dan mengurangi ketegangan otot.
Batu panas ini ternyata tidak hanya ditempelkan pada bagian tubuh yang nyeri saja. Pasalnya, terapisnya pun akan memijat tubuh Anda sambil menggenggam batu panas tersebut. Dengan begitu, suhu panasnya akan menjalar ke seluruh tubuh Anda secara maksimal.
Bagi Anda yang ingin melakukan pijat ini namun punya diabetes, tekanan darah tinggi, penyakit jantung, atau varises, sebaiknya konsultasikan dulu ke dokter untuk memastikan kondisi kesehatan Anda.
4. Pijat jaringan dalam (deep tissue massage)
Dibandingkan pijat Swedia, pijat jaringan dalam atau deep tissue massage cenderung menggunakan lebih banyak tekanan pada tubuh. Itulah mengapa, pijat ini sangat cocok bagi Anda yang mengalami masalah otot kronis seperti nyeri otot, cedera, carpal tunnel syndrome, osteoporosis, hingga masalah postur tubuh.
Teknik pemijatan akan dilakukan secara perlahan dan lebih dalam hingga menyentuh lapisan terdalam otot dan jaringan ikat. Tenang, cara ini tergolong aman dan tidak akan membuat Anda kesakitan saat dipijat.
5. Pijat shiatsu
Beda dengan jenis pijat lainnya, pijat shiatsu dilakukan dengan menggunakan jari jemari, tangan, atau siku untuk memijat. Cara ini dilakukan untuk menstimulasi titik-titik akupresur pada tubuh, tujuannya untuk meningkatkan aliran energi dan mengembalikan keseimbangan tubuh.
Jenis pijat yang satu ini dipercaya dapat membantu mengurangi stres dan melindungi Anda dari berbagai masalah kesehatan, seperti arthritis, insomnia, nyeri punggung dan leher, sakit panggul, dan sinus. Anda bahkan tak perlu melepas pakaian selama melakukan pijat shiatsu.
6. Pijat Thai
Pijat Thai adalah perpaduan unik antara terapi pijat dan yoga untuk memberikan tekanan di sepanjang garis energi tubuh. Selama pijat Thai, Anda akan melakukan berbagai posisi pijat bersama dengan terapis.
Anda mungkin akan diminta untuk duduk, membungkuk, miring ke kanan atau ke kiri, membusungkan dada, dan posisi peregangan lainnya selama dipijat. Cara ini dapat mengurangi kekakuan otot dan nyeri punggung, bahkan telah terbukti dapat mengobati masalah keseimbangan dan gejala migrain.
7. Pijat prenatal
Pijat saat hamil boleh saja dilakukan, namun dengan catatan hanya boleh dilakukan oleh terapis khusus yang memiliki lisensi pijat prenatal. Jenis pijat ini dapat membantu meringankan nyeri tubuh, ketegangan otot, kaki bengkak, sampai mengurangi stres saat hamil.
Tekanan yang diberikan cenderung lembut dan mirip dengan pijat Swedia, jadi Anda tak perlu cemas dan takut hal ini akan membahayakan bayi Anda. Terapis biasanya akan fokus pada punggung bawah, pinggul, dan kaki yang sering pegal-pegal saat hamil. Meski begitu, tetap konsultasikan dulu dengan dokter kandungan Anda sebelum memutuskan untuk pijat prenatal.
8. Pijat refleksi
Jenis pijat ini sangat cocok bagi Anda ingin dipijat, namun cenderung sensitif atau gampang kegelian saat bagian tubuh tertentu disentuh orang lain. Pijat refleksi ini lebih terfokus pada kaki dan tangan saja – tidak sampai seluruh tubuh.
Kaki dan tangan adalah dua bagian tubuh yang memiliki titik-titik akupresur yang terhubung dengan organ atau bagian tubuh lainnya. Dengan menekan satu titik saja pada kaki atau tanagn, sistem saraf Anda akan memproduksi hormon endorfin alias hormon kebahagiaan. Alhasil, Anda pun akan merasa lebih rileks sekaligus tak lagi merasa sakit pada tubuh.
9. Pijat olahraga (sport massage)
Bagi Anda yang sering mengalami cedera setelah olahraga, pijat olahraga cocok untuk Anda. Ya, jenis pijat ini tentu saja dapat membantu Anda mengatasi cedera berulang dan mempercepat proses pemulihannya.
Selain itu, Anda juga dapat memanfaatkan pijat olahraga untuk meningkatkan fleksibilitas dan daya tahan tubuh saat olahraga. Rasa nyaman yang diberikan akan membuat Anda terhindar dari stres, kecemasan, dan ketegangan otot.
The post Mengenal Jenis-Jenis Pijat dan Manfaatnya untuk Kesehatan appeared first on Hello Sehat.
from Hello Sehat https://ift.tt/3qOtZMJ
via IFTTT
0 Response to "Mengenal Jenis-Jenis Pijat dan Manfaatnya untuk Kesehatan"
Posting Komentar