Jangan Digaruk! Ini 2 Jenis Obat Infeksi Jamur Vagina untuk Meredakan Gejala

Terkena infeksi jamur vagina memang sangat mengganggu, apalagi kalau rasanya sangat gatal dan membuat Anda ingin menggaruknya. Eits, tunggu dulu. Jangan keseringan menggaruk area sekitar vagina, karena ini justru dapat memicu iritasi yang lebih parah. Sebaiknya, pergilah ke dokter dan apotek dan temukan berbagai pilihan obat infeksi jamur vagina berikut ini.

Apa saja obat infeksi jamur vagina yang dapat digunakan?

Sebetulnya, ada beberapa obat infeksi jamur vagina yang dijual bebas di pasaran alias tanpa resep dokter. Bagi Anda yang sudah beberapa kali terkena infeksi jamur vagina, Anda boleh saja memilih obat bebas tersebut. Namun dengan catatan bahwa sebelumnya dokter pernah menyarankan obat tersebut untuk Anda.

Sementara bagi Anda yang baru pertama kali terkena infeksi ini, ada baiknya Anda konsultasikan dulu ke dokter. Tidak semua wanita cocok dengan jenis obat infeksi jamur vagina yang sama, begitu juga Anda.

Ada dua jenis obat infeksi jamur vagina yang mungkin diresepkan untuk Anda; di antaranya:

1. Krim antijamur vagina

Untuk infeksi jamur vagina yang parah, dokter biasanya akan meresepkan krim antijamur berupa terconazole (Terazol) atau butoconazole (Gynazole-1) selama 1 sampai 7 hari. Krim steroid mungkin juga akan diresepkan untuk membantu meredakan peradangan, iritasi, dan nyeri pada vagina.

Krim antijamur ini umumnya berbahan dasar minyak. Karena itu, Anda tidak dianjurkan untuk menggunakan kondom atau diafragma saat berhubungan seks setelah menggunakan krim antijamur. Pasalnya, kandungan minyak pada krim dapat merusak lateks kondom dan membuatnya sobek atau bocor.

Selain berbentuk krim, ada pula beberapa obat berbentuk tablet yang dapat membantu meredakan gejala infeksi jamur vagina. Akan tetapi, tablet ini bukan untuk diminum, melainkan dimasukkan ke dalam vagina dan dibiarkan larut dengan sendirinya.

Tablet tersebut meliputi:

  • Clotrimazole (Lotrimin dan Mycelex)
  • Miconazole (Monistat dan Micatin)
  • Tioconazole (Vagistat-1)

2. Obat minum

obat pelancar haid

Jika infeksinya tergolong parah, dokter mungkin akan meresepkan fluconazole (Diflucan) dosis tunggal. Jenis obat ini ampuh membunuh jamur pada vagina. Akan tetapi, obat ini juga berisiko menimbulkan efek samping berupa sakit perut atau sakit kepala ringan.

Bagi Anda yang sedang hamil, Anda tidak dianjurkan untuk mengonsumsi obat jenis ini. Pasalnya, fluconazole dapat menyebabkan keguguran atau cacat lahir pada bayi. Oleh karena itu, segera konsultasikan ke dokter untuk mendapatkan obat infeksi jamur vagina yang tepat untuk Anda.

The post Jangan Digaruk! Ini 2 Jenis Obat Infeksi Jamur Vagina untuk Meredakan Gejala appeared first on Hello Sehat.



from Hello Sehat https://ift.tt/3qQnyZx
via IFTTT

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Jangan Digaruk! Ini 2 Jenis Obat Infeksi Jamur Vagina untuk Meredakan Gejala"

Posting Komentar