3 Hal Penting yang Wajib Diperhatikan Jika Suka Minum Teh Saat Hamil

Nutrisi bagi ibu hamil dan janin diperoleh dari makanan atau minuman. Jadi, saat hamil, apa pun yang dikonsumsi harus benar-benar diperhatikan. Salah satunya jika ibu hamil memiliki kebiasaan minum teh. Kandungan teh memang memberikan banyak manfaat pada tubuh. Namun, saat hamil ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Jangan khawatir, ibu hamil tetap bisa menikmati nikmatnya teh dengan mengikuti panduan minum teh saat hamil berikut ini.

Panduan aman minum teh saat hamil

Teh bisa menjadi pengganti kopi karena kandungan kafein yang sifatnya stimulan.

Teh mengandung polifenol yang bersifat antioksidan untuk melindungi jantung, mencegah penyakit kanker, dan meningkatkan daya tahan tubuh.

Selain itu, teh juga bisa meredakan gejala mual di pagi hari yang sering terjadi pada ibu hamil.

Kandungan kafein pada teh lebih ringan daripada kopi sehingga dianggap lebih aman untuk ibu hamil. Namun, bukan berarti ibu hamil bisa minum teh sesuka hati.

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, misalnya pilihan jenis teh, seberapa banyak teh boleh diminum, bagaimana cara teh disajikan. Berikut panduan minum teh saat hamil supaya tidak mengganggu kesehatan Anda dan janin.

1. Pilihan jenis teh

Ada dua jenis teh yang bisa Anda konsumsi, yaitu teh non herbal dan teh herbal. Teh non herbal terdiri dari berbagai teh yang mungkin sudah pernah Anda coba, seperti teh hijau, teh hitam, teh oolong, atau teh putih.

Sementara teh herbal tidak terbuat dari tanaman teh. Teh ini terbuat dari seduhan akar, bunga, biji atau tanaman lain yang memiliki sifat antioksidan.

Perbedaan teh herbal dengan teh non herbal adalah kandungan kafein. Teh non herbal memiliki kandungan kafein yang bervariasi, sementara teh herbal tidak mengandung kafein.

Anda bisa menikmati teh herbal dari jahe, daun peppermint, rasberi, akar ginseng, atau dari buah-buahan kering atau rempah-rempah lainnya.

2. Seberapa banyak teh boleh diminum

efek minum teh kebanyakan

Sebagian besar ahli di American College of Obstetricians and Gynecologist menyarankan asupan kafein paling maksimal adalah 200 miligram per hari.

Untungnya, teh mengandung kafein yang lebih ringan dibanding dengan kopi sehingga bisa dinikmati lebih banyak.

Jumlah kafein pada secangkir teh berbeda-beda. Ini tergantung dari jenis tanaman teh yang digunakan, berapa lama proses oksidasi pembuatan teh, dan ukuran daun teh.

Dalam cangkir atau wadah ukuran 230 ml, teh hijau mengandung 30 sampai 50 mg kafein dan teh hitam mengandung 25 sampai 110 mg kafein.

3. Cara penyajian

Teh sering kali ditambahkan dengan gula agar terasa manis dan lebih nikmat. Sayangnya, gula hanya mengandung kalori tanpa nutrisi lain.

Selain itu, gula juga mengandung indeks glikemik yang cukup tinggi yang bisa melonjakkan kadar gula darah secara cepat.

Untuk ibu hamil dengan diabetes gestasional atau rentan berisiko dengan kondisi ini, Anda harus memperhatikan baik-baik kandungan gula pada makanan dan minuman yang Anda konsumsi. Periksa ke dokter untuk mengelola dan mengobati penyakit.

Agar berat badan Anda selama hamil dapat dikendalikan, dokter mungkin akan menyarankan untuk mengurangi makanan atau minuman bergula, termasuk teh manis.

Jadi, boleh-boleh saja minum teh manis, namun jangan terlalu sering. Atau Anda bisa mengganti gula dengan madu atau tidak menggunakan gula sama sekali jika ingin menikmati teh.

Anda dapat menikmati teh dengan air hangat atau dengan es. Untuk mengurangi mual, disajikan dalam keadaan dingin lebih disarankan.

Perhatikan juga lamanya daun teh diseduh atau kantong teh dicelupkan. Semakin lama diseduh atau dicelupkan, semakin banyak kafein pada teh yang bercampur dengan air.

The post 3 Hal Penting yang Wajib Diperhatikan Jika Suka Minum Teh Saat Hamil appeared first on Hello Sehat.



from Hello Sehat https://ift.tt/2Niaxoj
via IFTTT

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "3 Hal Penting yang Wajib Diperhatikan Jika Suka Minum Teh Saat Hamil"

Posting Komentar