Jangan Anggap Sepele 10 Penyebab Darah Haid yang Keluar Berlebihan

Menstruasi berlebihan alias menorrhagia adalah kondisi yang tidak bisa dianggap enteng. Menstruasi dikatakan berlebihan jika Anda sampai harus mengganti pembalut setiap 1-2 jam sekali jam berturut-turut. Darah haid yang keluar berlebihan tidak hanya mengganggu aktivitas, tapi mungkin juga berisiko buat kesehatan. Yuk, coba cari tahu apa saja penyebab menstruasi berlebihan agar Anda tahu harus bagaimana mengatasinya.

Penyebab menstruasi berlebihan

darah haid

Menstruasi yang berlebihan tidak datang begitu saja tanpa sebab jelas. Derasnya aliran darah Anda setiap bulan dapat dilatarbelakangi oleh banyak faktor, dari hormon sampai penyakit turunan. Berikut lebih jelasnya:

1. Hormon tidak seimbang

Normal tidaknya menstruasi Anda diatur oleh hormon estrogen dan progesteron dalam tubuh. Estrogen dan progesteron mengatur perkembangan lapisan rahim yang akan diluruhkan saat menstruasi. Jika keduanya dalam kadar seimbang, jadwal menstruasi berjalan normal.

Namun jika tidak, lapisan rahim yang disebut endometrium akan tumbuh lebih tebal. Hal inilah yang membuat menstruasi menjadi lebih lama dan lebih deras dari biasanya.

Sindrom ovarium polikistik (PCOS), obesitas, resistensi insulin, ovarium yang terganggu, dan masalah tiroid termasuk yang menyebabkan hormon tubuh menjadi tidak seimbang.

Sebagai contoh, gangguan pada ovarium bisa menyebabkan sel telur tidak terlepas saat waktunya tiba. Ketika sel telur tidak dilepaskan, tubuh tidak bisa menghasilkan hormon progesteron.

Akibatnya jaringan yang melapisi rahim tumbuh berlebih sehingga nanti darah menstruasi keluar berlebihan.

2. Fibroid rahim

Fibroid rahim adalah tumor jinak (non-kanker) yang sering muncul pada rahim saat masa subur wanita. Tumor jenis ini cenderung menjadi penyebab menstruasi berlebihan pada banyak wanita. Namun, fibroid rahim tidak berbahaya dan hampir tidak pernah berkembang menjadi kanker.

Tidak semua wanita yang memiliki fibroid rahim mengalami berbagai gejala yang tak mengenakkan. Gejala umumnya dipengaruhi oleh lokasi, ukuran, dan jumlah tumor.

Selain perdarahan saat haid yang lebih banyak dan lama, gejala yang muncul sebagai penanda fibroid rahim yaitu:

  • Nyeri atau rasa tertekan pada panggul
  • Sering buang air kecil
  • Sembelit
  • Nyeri pada punggung atau kaki

Tidak diketahui secara pasti apa penyebab fibroid. Namun, perubahan genetik, hormon, dan zat lainnya di dalam tubuh diduga jadi penyebab kemunculannya.

3. Polip rahim

Polip rahim adalah daging yang tumbuh di jaringan yang melapisi rahim (endometrium). Bentuk dan ukurannya sangat bervariasi dari mulai bulat, oval, seukuran biji wijen, hingga seukuran bola golf. Kondisi ini biasanya lebih sering menyerang wanita yang berusia antara 40 sampai 50 tahun.

Tidak diketahui pasti apa penyebab dari penyakit ini. Namun, faktor perubahan hormon diduga kuat jadi pemicunya. Selain itu, wanita juga berpeluang lebih tinggi terkena polip rahim jika berat badannya berlebih, memiliki hipertensi, atau minum obat untuk mengobati kanker payudara.

Polip rahim juga ditandai dengan berbagai gejala seperti:

Sama seperti fibroid, polip rahim cenderung jinak. Namun memang bisa menyebabkan masalah haid berlebihan dan gangguan kesuburan lainnya.  Polip rahim bisa membuat wanita menjadi tidak subur sehingga sulit hamil.

4. Memakai IUD

Salah satu efek samping dari pemasangan IUD atau yang dikenal dengan nama KB spiral adalah menstruasi berlebihan. Selain itu, IUD juga bisa membuat pemakainya mengalami flek bercak darah di antara jadwal haid.

Jika Anda mengalami hal ini, ada baiknya konsultasi ke dokter untuk meminta ganti dengan alat KB lainnya. Jangan sampai niat menunda kehamilan malah berbalik merugikan kesehatan tubuh Anda di kemudian hari.

5. Adenomiosis

Adenomiosis adalah kondisi saat sel-sel yang biasanya tumbuh ke luar rahim justru berkembang di dalam otot rahim. Sel-sel yang terperangkap kemudian menjadi penyebab kram serta menstruasi berlebihan.

Sebenarnya, dokter tidak tahu secara pasti apa yang menyebabkan adenomiosis. Namun, semaki tua usia wanita semakin berisiko mengalaminya. Ada juga beberapa hal lain yang diduga kuat memicu masalah pada organ reproduksi satu ini, yaitu:

  • Perkembangan sejak seseorang masih berbentuk janin
  • Peradangan, terutama akibat operasi rahim
  • Cedera pada rahim seperti saat melahirkan caesar atau operasi lainnya
  • Hamil (terutama kembar)

Adenomiosis memiliki gejala yang cukup bervariasi, tergantung dari kadar hormon di dalam tubuh. Namun, wanita yang mengalami adenomiosis seringnya merasakan gejala seperti:

  • Menstruasi berlebihan saat haid yang terasa sangat sakit
  • Sakit saat berhubungan seks
  • Perdarahan atau muncul bercak di luar jadwal haid
  • Kram pada rahim
  • Rahim yang membesar dan lunak
  • Sakit di daerah sekitar panggul
  • Adanya tekanan pada kandung kemih dan dubur
  • Sakit saat buang air besar

6. Endometriosis

Dilansir dari laman The American College of Obestetricians and Gynecologists, endometriosis kerap menjadi penyebab menstruasi yang berlebihan. Endometriosis adalah gangguan yang membuat jaringan yang melapisi rahim tumbuh di bagian luarnya.

Ketika mengalami endometriosis, jaringan endometrium menebal, rusak, dan ikut meluruh setiap kali haid. Ini karena jaringan cenderung terperangkap dan tidak bisa kemana-mana.

Ketika jaringan ini ikut meluruh, perdarahan saat haid pun akan sangat banyak dan lebih lama dari biasanya. Endometriosis juga kadang bisa menyebabkan rasa sakit yang sangat parah seiring dengan keluarnya darah haid.

Selain itu, wanita yang mengalami endometriosis biasanya mengalami nyeri panggul yang tak tertahankan. Rasa nyeri baik pada panggul maupun perut seringnya makin parah seiring waktu.

Selain darah haid yang mengalir deras, endometriosis juga turut ditandai dengan:

  • Dismenore, nyeri haid yang parah mulai dari sebelum hingga beberapa hari saat haid. Nyeri juga terkadang dirasakan di punggung bawah dan perut
  • Sakit saat berhubungan seks
  • Sakit saat buang air besar atau kecil, termasuk saat sedang haid
  • Munculnya bercak darah di antara waktu haid
  • Kelelahan
  • Diare atau sembelit
  • Kembung atau mual

Endometriosis bisa membuat pengidapnya tidak subur. Oleh sebab itu, segera minta pertolongan dokter ketika Anda mengalami berbagai gejala ini.

6. Kanker serviks

Ini adalah jenis kanker yang terjadi ketika sel-sel di leher rahim menjadi tidak normal. Akibatnya, sel tumbuh dua kali lipat tak terkendali dan merusak bagian tubuh yang sehat.

Meski jarang, kanker serviks bisa menjadi penyebab menstruasi yang berlebihan.

Human papillomavirus (HPV) adalah penyebab sekitar 90% dari seluruh kasus kanker serviks. Berhubungan seksual di usi yang terlaluy dini, suka gonta-ganti pasangan seks, dan sedang rutin minum pil KB dapat meningkatkan risiko paparan HPV.

Di awal kemunculannya, kanker serviks sama sekali tidak menimbulkan gejala. Namun, ketika sel kanker mulai menyebar secara tak terkendali, gejala yang menyertai yaitu:

  • Perdarahan vagina yang tidak normal seperti setelah seks, di antara jadwal haid, setelah menopause, atau lebih berat dan lama
  • Sakit saat berhubungan badan
  • Muncul keputihan dengan bau yang tak sedap
  • Nyeri panggul

Ketika kanker telah menyebar ke jaringan terdekat, gejala yang muncul akan semakin banyak seperti:

  • Sakit saat kencing
  • Munculnya darah di dalam urine
  • Sakit punggung
  • Kaki bengkak
  • Diare
  • Anus terasa nyeri atau berdarah saat buang air besar
  • Merasa lelah dan lemas
  • Berat badan dan nafsu makan hilang
  • Perut membangkak, mual, muntah, dan sembelit

Jangan tunda untuk memeriksakan diri ke dokter jika tanda dan gejala ini sudah muncul.

7. Kanker endometrium

Kanker ini terjadi ketika sel-sel abnormal pada rahim atau endometrium tidak terkendali jumlahnya, serta merusak rahim dan organ lainnya.

Kanker endometrium atau yang juga disebut dengan kanker rahim ini biasanya dapat terdeteksi di tahap awal karena membuat vagina mengeluarkan darah.

Perdarahan ini tidaklah normal karena kerap muncul di luar waktu haid. Perdarahan juga biasanya muncul pada vagina setelah menopause. Gejala lain yang juga sering kali muncul yaitu nyeri pada panggul.

Meskipun penyebab kanker endometrium tidak diketahui, wanita yang didiagnosis dengan kanker ini cenderung memiliki hiperplasia endomentrium atau melakukan terapi penggantian hormon (HRT).

Pengobatan pertama untuk kanker endometrium biasanya histerektomi, yang kemungkinan akan diikuti dengan kemoterapi dan atau radiasi.

8. Gangguan perdarahan turunan

Meski jarang, gangguan perdarahan turunan juga bisa jadi penyebab menstruasi yang berlebihan. Salah satu jenis gangguan darah yang paling umum pada wanita adalah Von Willebrand Disease (VWD).

Penyakit ini disebabkan oleh kerusakan atau hilangnya faktor von Willebrand, sejenis protein pembekuan darah. Padahal protein ini sangat membantu membentuk sumbatan trombosit selama proses pembekuan darah.

Ketika seseorang kehilangan protein yang satu ini, ia akan sering mimisan, mudah memar, hingga perdarahan parah setelah tindakan medis. Pada wanita, kondisi ini juga membuat aliran darah saat haid cenderung deras dan lebih lama dari normalnya.

9. Obat-obatan tertentu

Obat-obatan tertentu bisa jadi penyebab kenapa belakangan menstruasi Anda jadi berlebihan. Obat terapi hormon (estrogen dan progestin sintetis), antikoagulan atau pengecer darah, dan obat antiradang termasuk yang perlu diwaspadai.

Untuk itu, Anda perlu lebih peka terhadap berbagai efek samping yang dirasakan setelah minum obat-obatan ini. Jangan sungkan untuk mengatakan hal ini pada dokter. Pasalnya, tiap obat memang memberikan efek samping dengan keparahan yang bervariasi pada tiap orangnya.

Dengan mengonsultasikannya, dokter bisa mencarikan obat serupa yang lebih aman dan minim efek samping untuk Anda.

Faktor yang meningkatkan risiko menstruasi berlebihan

kesehatan vagina menurut usia

Menstruasi yang berlebihan rentan terjadi pada wanita di usia pubertas dan menuju menopause. Mengapa begitu?

Di usia pubertas dan menuju menopause, hormon estrogen dan progesteron berada dalam kadar yang tidak seimbang. Kadang, salah satunya terlalu tinggi atau bahkan terlalu rendah.

Progesteron adalah hormon yang membantu mengendalikan pertumbuhan jaringan rahim. Ketika kadarnya terlalu rendah, jaringan rahim bisa sangat menebal.

Akibatnya ketika meluruh darah yang keluar dari jaringan yang terlalu tebal ini menjadi sangat banyak.

Namun, Anda juga perlu berhati-hati. Menstruasi sudah masuk kategori tidak normal jika:

  • Berlangsung lebih dari 7 hari dengan aliran darah yang deras setiap hari.
  • Perdarahan bisa terjadi sebulan dua kali.
  • Membuat Anda menghabiskan 1 pembalut setiap jamnya atau selama beberapa jam berturut-turut.

Ketika darah haid mengalir sangat banyak, jangan anggap hal ini normal. Lebih baik segera pergi ke dokter untuk mencari tahu penyebab pastinya, plus perawatannya.

The post Jangan Anggap Sepele 10 Penyebab Darah Haid yang Keluar Berlebihan appeared first on Hello Sehat.



from Hello Sehat https://ift.tt/3cykQ4I
via IFTTT

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Jangan Anggap Sepele 10 Penyebab Darah Haid yang Keluar Berlebihan"

Posting Komentar